Anggota panitia khusus (Pansus) angket pengawasan haji DPR dari Fraksi PKB Luluk Nur Hamidah mengkritik pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya yang menyebut pembentukan pansus haji DPR terlalu bernuansa politis.
Menurut Luluk, Yahya terlalu menyederhanakan masalah dalam pernyataannya. Dia membantah Pansus lebih jauh disebut hanya untuk kepentingan pribadi. Kata Luluk, Pansus telah disepakati semua fraksi DPR.
“Bahkan semua fraksi telah menyerahkan daftar nama anggota Pansus yang ditetapkan melalui Rapur pula,” kata Luluk saat dihubungi, Senin (29/7).
Lagi pula, lanjut dia, PKB bukan pemilik mayoritas kursi di DPR sehingga mustahil untuk mempengaruhi fraksi-fraksi lain dalam pengambilan keputusan, termasuk mendorong pembentukan Pansus. Apalagi, hanya untuk membalas dendam Mahaimin Iskandar alias Cak Imin kepada Yahya atau adiknya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Luluk menganggap pernyataan Yahya terlalu meremehkan fraksi-fraksi di DPR yang mengusulkan dan menyetujui pembentukan Pansus.
“PKB bukanlah partai yang memiliki kursi mayoritas di DPR RI. Sangat mustahil dapat mempengaruhi seluruh fraksi hanya demi membalaskan dendam pribadi Gus Imin terhadap Menteri Agama,” katanya.
Sementara, anggota Fraksi PKB yang juga anggota Pansus Haji DPR, Maman Imanulhaq berkata hak angket haji murni dilakukan untuk memperbaiki manajemen haji. Dia meminta Gus Yahya dan PBNU tak perlu ikut dalam proses politiknya di DPR.
“Urusan Angket Pansus Haji 2024 adalah urusan kerja DPR dan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama,” kata Maman dalam keterangannya, Senin (29/7).
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf sebelumnya mengendus kepentingan pribadi di balik pembentukan Pansus untuk mendalami pelaksanaan Haji 2024.
Yahya merasa curiga salah satu tujuan pansus itu untuk menyerang PBNU, karena Kementerian Agama saat ini dipimpin adiknya, Yaqut Cholil Qoumas.
“Soal pansus haji ya. Nah, ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kita pansus haji kemudian nyerang NU, jangan-jangan ini masalah pribadi. Jangan-jangan gitu loh. Jangan-jangan gara-gara menterinya adik saya,” kata Gus Yahya dalam jumpa pers usai Rapat Pleno PBNU di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (28/7).
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/