-Harga minyak turun hampir 2 persen pada Senin (29/7) kemarin setelah para pejabat Israel mengatakan tak mau menyeret Timur Tengah ke dalam perang habis-habisan yang mereka lakukan terhadap Hizbullah.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun US$1,35 atau 1,7 persen ke level US$79,78 per barel. Sementara harga minyak mentah berjangka AS WTI berakhir US$1,35, atau 1,8 persen lebih rendah ke level US$75,81 per barel pada hari yang sama.
Dua pejabat Israel mengatakan negaranya ingin menghabisi kelompok Hizbullah Lebanon buntut serangan terhadap mereka pada akhir pekan lalu. Serangan diketahui menewaskan 12 anak-anak dan remaja.
Jet Israel telah mencapai sasaran di Lebanon selatan pada Minggu (28/7).
Meski demikian, Israel tak ingin serangan terhadap Hizbullah meluas ke kawasan Timur Tengah yang lain. Analis menyebut memanasnya hubungan Israel dan Hizbullah sejatinya bagus buat harga minyak.
“Tapi pasar telah menyadari bahwa meskipun konflik ini mengerikan, pernyataan Israel ini tidak akan menyebabkan konflik di seluruh kawasan,” kata John Kilduff, partner di Again Capital di New York.
Analis UBS Giovanni Staunovo menyebut pelemahan harga minyak juga dipicu turunnya permintaan China. Maklum, China merupakan konsumen minyak terbesar di dunia.
Penurunan permintaan dipastikan langsung menekan harga minyak.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/